Thursday, January 28, 2016

Cara membuat dan menggunakan alat efisien untuk mengeringkan kerupuk


PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Di desa tempat tinggal penulis Sawah Cangkiang,  Lubuak nan Dalam dan Perhentian Bendi sangat banyak pengusaha kerupuk (home industry) lebih kurang 200 kepala keluarga. Usaha ini merupakansuatu  mata pencaharian bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga agar tetap bertahan hidup.
Curah hujan yang cukup tinggi membuat para pengusaha home industrykerupuk mengalami kemacetan bahkan ada yang gulung tikar.
Dalam proses pengeringan kerupuk pengusaha home industry kerupuk memanfaatkan cahaya matahari, sehingga pada musim penghujan proses produksi tidak berjalan dengan lancar.
Dari fakta di atas penulis menemukan inovasi  baru membuat alat efisien untuk mengeringkan kerupuk. Alat ini tidak tergantung pada cuaca walaupun musim hujan proses produksi tetap berjalan lancar.
Alat efisien tidak membutuhkan biaya yang banyak sehingga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat ekonomi  menengah kebawah (ekonomi lemah).
Pembuatan alat ini juga sangat mudah tidak membutuhkan tenaga yang banyak sehingga dapat dilakukan oleh 1 orang.
Maka dengan adanya alat ini mudah-mudahan ekonomi masyarakat tetap stabil.

1.2    Batasan Masalah.
1.2.1 Cara membuat alat efisien untuk mengeringkan kerupuk.
1.2.2 Cara menggunakan alat efisien untuk mengeringkan kerupuk.

1.3    Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana cara membuat alat efisien untuk mengeringkan kerupuk?
1.3.2 Bagaimana cara menggunakan alat efisien untuk mengeringkan kerupuk?

1.4    Tujuan Penelitian
1.4.1 Untuk mengetahui cara membuat alat efisien untuk mengeringkan kerupuk.
1.4.2 Mengetahui cara menggunakan alat efisien untuk mengeringkan kerupuk.

1.5    Ruang Lingkup
Cara membuat dan menggunakan alat efisien untuk mengeringkan kerupuk.

1.6    Metode Pengumpulan Data
Deskriptif dengan melakukan eksperimen serta observasi.

1.7    Sistematika Penulisan
Observasi lansung ketempat pengusaha home industry kerupuk kemudian menemukan inovasi baru. Setelah itu menyiapkan bahan dan alat. Terakhir merakit alat dan menggunakan
TEORI DASAR

2.1    Kajian Teori
2.1.1    Pengertian alat
Defenisi kata alat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah: benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu; benda yang dipakai untuk mencapai maksud; perlengkapan; dan benda Budaya yang dikembangkan manusia dalam usahanya memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya, sebagai penyambung keterbatasan organismenya.
2.1.2    Pengertian efisien
Defenisi kata efisien menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu ( dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya); mampu menjalankan tugas dengan tepat, cermat dan berdaya guna.
Defenisi Kerupuk atau krupuk menurut Wikipedia indonesia adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung atau bahan dasar cereal ( penghasil karbohidrat ) dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng.
Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan seperti nasi goreng dan gado-gado.Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng.
2.1.4    Pengertian Mengeringkan
   Pengertian mengeringakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menjemur supaya kering,dengancaradiangin-anginkan.

2.2    Kerangka Berfikir
2.2.1    Alat Efisien
Alat efisien untuk mengeringkan kerupuk adalah benda berdaya guna yang sesuai untuk mengeringkan kerupuk (berbagai jenis kerupuk dengan berbagai ukuran) hemat tenaga, dan biaya dan dapat berproduksi kapan saja tanpa menghiraukan cuaca.
Kerupuk diletakkan ke tempat penjemuran, hanya dengan mengontrol nyala api kemudian di biarkan sampai lebih kurang 2 jam (sampai kering).
2.2.2    Mengeringkan kerupuk
Jika mengeringkan kerupuk dengan sinar matahari membutuhkan yang di butuhkan cukup lama sampai 2 hari atau lebih tergantung cuaca. Maka dari itu penulis membuat seperangkat alat yang sederhana mampu mengeringkan kerupuk lebih cepat dan hasil memuaskan tanpa menghiraukan cuaca.

2.3    Pertanyaan-Pertanyaan Penelitian
2.3.1   Bahan apa saja yang digunakan untuk membuat alat efisien mengeringkan kerupuk?
2.3.2   Alat apa saja yang diperlukan untuk membuat alat efisien mengeringkan kerupuk?
2.3.3   Apa saja langkah-langkah untuk membuat alat efisien  mengeringkan kerupuk?
2.3.4   Bagaimana cara menggunakan alat efisien untuk mengeringkan kerupuk
METODE PENELITIAN

3.1    Tujuan Khusus Penelitian
Tujuan khusus penelitian ini adalah membuat alat efisien untuk mengeringkan kerupuk.
3.2    Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan cara pembuatan dan cara penggunakan alat efisien untuk mengeringkan kerupuk.
3.3    Pelaksanaan Penelitian
3.3.1    Tanggal Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 s/d 17 Maret 2011
3.3.2    Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan ditempat tinggal penulis yaitu Sawah Cangkiang, Lubuak nan Dalam dan Perhentian Bendi Jorong Koto Panjang Kenagarian Muaro Paneh Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat.
3.4    Populasi dan Sampel
3.4.1    Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis kerupuk dalam berbagai ukuran dan bentuk.
3.4.2    Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah kerupuk ubi dengan diameter 14 cm dan bentuk bulat.
3.5    Prosedur
3.5.1    Menyedikan Bahan dan Peralatan
3.5.1.1            Bahan
(1)   Plat alumunium                 1 lembaran
(2)   Pipa alumunium                 22 batang
(3)   Besi 6 (50 cm)                   50 batang
(4)   Paku panjang ¾                  100 buah
(5)   Kayu (lae)                          22 batang
(6)   Kipas angin                        1 buah
(7)   Kawat kasa                                    diameter 1,3 cm
(8)   Colokan listrik                   1 buah
(9)   Triplek                               2meter
(10)            Batu                             3 buah
(11)            Bahan bakar                daunan kering, ketas bekas, kayu, sakam, kompor dll
3.5.1.2            Peralatan
(1)   Palu
(2)   Gergaji
(3)   Gunting seng
(4)   Las karbit
3.5.2    Proses Pembuatan Alat Efisien
3.5.2.1            Pengolahan bahan
v  Pembuatan pin penjemuran
§  kayu dipotong dengan ukuran 80 cm sebanyak 40 buah untuk panjang bingkai dan dipotong dengan ukuran30 cm sebanyak 40 buah untuk lebar bingkai.
§  kawat diameter 1,3 cm di potong sampai menutupi kayu membentuk wadah penjemuran sebanyak 10 helai 

v  Pembuatan tungku pembakaran
§  Pipa alumunium dipotong dengan panjang 27 cm sebanyak 22 batang.
§  Plat alumuniumdipotong dengan ukuran panjang 50 dan lebar 20 cm sebanyak 1 lembaran untuk bagian atas dan dipotong dengan ukuran panjang 70 cm dan lebar 40 cm sebanyak 1 lembaran untuk bagian bawah.
v  Pembuatan kotak pengeringan
§  Triplek di potong dengan ukuran 100 cm x 33 cm sebanyak 2 lembar untuk bagian samping kanan dan kiri, lalu dipotong dengan ukuran 80 cm x 50 cm sebanyak 2 lembar untuk bagian atas dan bawah, terakhir dipotong dengan ukuran 50 cm x 33 cm sebanyak 1 lembar untuk bagian belakang.
3.5.2.2            Cara perakitan
v  Kayu yang telah dipotong dibentuk seperti persegi panjang (bingkai), dengan meletakkan besi 6di atasnya.
v  Kemudian kawat kasa diletakkan diatas besi 6dan dipakukan dengan ukuran kayu yang sama sehingga membentuk bingkai dua lapis
v  Plat alumunium  bagian bawah dilipat 10 cm setiap sisi
v  Pipa dihubungkan ke plat bagian atas dan bawah dengan cara dilas
v  Triplek dipakukan hingga membentuk kotak yang dua sisi berhadapannya terbuka.
v  Satu sisi berhadapanya ditutup dengan triplek 50 cm x 33 cm dan diberi lubang-lubung sirkulasi udara (secukupnya)
v  Kotak pengeringan dihubungkan dengan tungku pembakaran
3.5.3 Cara Menggunakan
3.5.3.1            Kerupuk yang telah selesai dicetak diletakkan pada pin penjemuran.
3.5.3.2            Kemudian susun pin kedalam kotak pengeringan
3.5.3.3      Kotak pengeringan dibungkan dengan tungku pembakaran dengan jarak yang tidak terlalu jauh
3.5.3.4        Tungku pembakaran ditinggiklan darah tanah dengan cara meletakkannya diatas tungku batu.
3.5.3.5            Bahan bakar dimasukkan pada tungku batu, nyala api diatur agar tetap dalam keadaan panas yang stabil.
3.5.3.6            Kipas angin dihidupkan lalu diarahkan ke pipa.
3.5.3.7            Kurang lebih 2 jam kerupuk akan kering dan siap dipasarkan.
3.6    Teknik Analisis Data
Teknik analisi data adalah pegambilan data oleh penulis dalam melakukan penelitian, ditampilkan dalam bentuk tabel berikut :
Tabel 3.6.1 Analisis data,  Mengeringkan kerupuk secara manual cuaca mendukung
No
Kriteria
Hasil
1.
Nama kerupuk

2.
Diameter kerupuk

3.
Tebal kerupuk

4.
Ukuran pin penjemuran

5.
Jarak pengeringan antar banjar

6.
Jarak penjemuran antar shaf

7.
Perubahan kerupuk setelah 1 jam

8.
Waktu pengeringan

9.
Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca mendukung

10.
Bentuk kerupuk setelah kering

11.
Warna kerupuk setelah kering

12.
Jumlah tenaga

13.
Upah tenaga kerja

Tabel 3.6.2 Analisis data, Mengeringkan kerupuk secara manual cuaca tidak mendukung (musim hujan)
No
Kriteria
Hasil
1.
Nama kerupuk

2.
Diameter kerupuk

3.
Tebal kerupuk

4.
Ukuran pin penjemuran

5.
Jarak pengeringan antar banjar

6.
Jarak penjemuran antar shaf

7.
Perubahan kerupuk setelah 1 jam

8.
Waktu pengeringan

9.
Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca tidak mendukung

10.
Bentuk kerupuk setelah kering

11.
Warna kerupuk setelah kering

12.
Jumlah tenaga

13.
Upah tenaga kerja

Tabel 3.6.3Analisis data, Mengeringkan kerupuk memakai alat efisien (Observasi)
No
Kriteria
Hasil
1.
Nama kerupuk

2.
Diameter kerupuk

3.
Tebal kerupuk

4.
Ukuran pin penjemuran

5.
Jarak pengeringan antar banjar

6.
Jarak penjemuran antar shaf

7.
Perubahan kerupuk setelah 1 jam

8.
Waktu pengeringan

9.
Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca mendukung atau tidak mendukung

10.
Bentuk kerupuk setelah kering

11.
Warna kerupuk setelah kering

12.
Jumlah tenaga

13.
Upah tenaga kerja

Tabel 3.6.4 Analisis data, perbandingan antara mengeringkan kerupuk secara manual dan memakai alat efisien (Obsevasi)
No.
Kriteria
Manual
Efisien
Cuaca mendukung
Cuaca tidak mendukung (musim hujan)
1.
Jumlah tenaga kerja



2.
Waktu kerja dalam 1 hari



3.
Upah tenaga kerja



4.
Jumlah kerupuk yang selesai



    
                            PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1    Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah rekayasa. Tujuannya adalah menemukan ide baru untuk membuat alat mengeringkan kerupuk, Alat dan bahan yang digunakan cukup komplek. Prosedur kerja, cara merakit alat dan cara penggunaan alat juga dicantumkan pada bab III.

4.2    Deskripsi Hasil
4.2.1        Gambar dan Penjelasan

4.3    Pembahasan Hasil
Pada teknik analisa data yang dibahas adalah kemampuan mengeringkan kerupuk secara manual cuaca mendukung dan cuaca tidak mendukung dengan menggunakan alat efisien, pembahasan ditampilkan dalam bentuk tabel berikut :
4.3.1   Hasil analisa data mengeringkan kerupuk secara manualcuaca mendukung (Observasi)
Tabel 4.3.1. Hasil analisa data, Mengeringkan kerupuk secara manual cuaca mendukung
No
Kriteria
Hasil
1.
Nama kerupuk
Kerupuk ubi
2.
Diameter kerupuk
14 cm
3.
Tebal kerupuk
1 mm
4.
Ukuran pin penjemuran
80 cm x 30 cm (2400)
5.
Jarak pengeringan antar banjar
0,66 cm
6.
Jarak penjemuran antar shaf
1,33 cm
7.
Perubahan kerupuk setelah 1 jam
Belum berubah
8.
Waktu pengeringan
8 jam
9.
Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca mendukung
720 kerupuk
10.
Bentuk kerupuk setelah kering
Retak-retak
11.
Warna kerupuk setelah kering
Putib abu-abu
12.
Jumlah tenaga
3 orang
13.
Upah tenaga kerja per orang
Rp. 20.000
4.3.1.1       Keterangan Tabel 4.3.1
4.3.1.1.1                    Kerupuk yang dikeringkan adalah kerupuk Ubi
4.3.1.1.2                    Diameter kerupuk adalah 14 cm.
4.3.1.1.3                     Tebal kerupuk adalah 1 mm.
4.3.1.1.4                    Ukuran pin penjemuran adalah P x L = 160 cm x 60 cm adalah 9600 cm2.
4.3.1.1.5                    Jarak penjemuran antar kerupuk dalam 1 banjar adalah 0,66 cm.
4.3.1.1.6                    Jarak penjemuran antar shaf adalah 1,33 cm
4.3.1.1.7                    Perubahan kerupuk, setelah 1 jam belum ada perubahan.
4.3.1.1.8                    Waktu pengeringan kerupuk adalah selama 8 jam.
4.3.1.1.9                    Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca mendukung adalah sebanyak 720 kerupuk karena mereka memproduksi 720 kerupuk.
4.3.1.1.10                Bentuk kerupuk, ada sebagian yang retak-retak karena terkena panas yang berlebihan.
4.3.1.1.11                 Warna kerupuk setalah kering adalah putih keabu-abuan
4.3.1.1.12                 Jumlah tenaga kerja dalam 1 hari adalah 3 orang
4.3.1.1.13                upah pekerja dalam 1 hari Rp.20.000. jika 3 0rang Rp. 60.000/hari.

4.3.1.2       Rumus
4.3.1.2.1     Rumus mencari banyak kerupuk yang dapat dikeringkan dalam 1 pin penjemuran adalah hasil bagi  Panjang pin dengan diameter (banjar) kerupuk dan lebar pin dengan diameter  kerupuk (shaf)  



   
                         Banyakkerupuk yang dapatdikeringkan di pin denganukuran 80 cm x 30 cm 
                        Jadi pada pin dengan panjang 160 cm dan lebar 30 cm dapat dijemur kerupuk sebanyak 4 x 11                         = 44 kerupuk. 4 kerupuk bershaf dan 11 kerupuk berbanjar. Sisa dari hasil tersebut merupakan                         total jarak penjemuran kerupuk.
4.3.1.2.2     Cara mencari jarak penjemuran antar banjar adalah panjang pin penjemuran dikurangi banyak kerupuk yang dikalikan dengan diameter kerupuk.
                            Jadi sisa dari panjang pin adalah 6 cm : 9 = 0,66 cm (6,6 mm) yang merupakan jarak antar                             kerupuk dalam 1 banjar. 9 didapat dari rongga antar kerupuk.
4.3.1.2.3     Mencari jarak penjemuran antar shafadaalah Lebar pin penjemuran dikurangi banyak kerupuk yang dikalikan dengan diameter kerupuk.

 Jadi sisa dari lebar pin adalah 4 cm : 3 = 1,33 cm yang merupakan jarak antar kerupuk dalam 1 shaf. 3 didapat dari rongga antar kerupuk.
4.3.1.3       Kesimpulan Tabel 4.3.1
Untuk mengeringkan kerupuk di pin penjemuran seluas 9600cm dalam waktu 8 jam jika cuaca mendukung. Membutuhkan 3 orang pekerja dengan upah Rp. 20.000/orang jadi Rp.60.000 untuk 3 orang. Hasil pengeringan retak-retak karena panas yang berlebihan.
4.3.2   Hasil Analisa data mengeringkan kerupuk secara manual cuaca tidak mendukung (Observasi)
Tabel 4.3.2 hasil analisa data mengeringkan kerupuk secara manual cuaca tidak mendukung
No
Kriteria
Hasil
1.
Nama kerupuk
Kerupuk ubi
2.
Diameter kerupuk
14 cm
3.
Tebal kerupuk
1 mm
4.
Ukuran pin penjemuran
80 cm x 30 cm (2400)
5.
Jarak pengeringan antar banjar
0,66 cm
6.
Jarak penjemuran antar shaf
1,33 cm
7.
Perubahan kerupuk setelah 1 jam
Belum berubah
8.
Waktu pengeringan
16 jam
9.
Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca tidak mendukung
200 kerupuk
10.
Bentuk kerupuk setelah kering
Retak-retak
11.
Warna kerupuk setelah kering
Putih abu-abu
12.
Jumlah tenaga
1 orang
13.
Upah tenaga kerja per orang
Rp. 20.000
4.3.2.1       Keterangan Tabel 4.3.2
          Keterangan no. 1 s/d 7 dan 10 s/d 11 dan 13 sama. Terdapat perbedaan pada no. 8,9 dan 12 sebagai berikut :
4.3.2.1.8               Waktu pengeringan adalah 16 jam, berarti 2 x jam kerja cuaca mendukung.
4.3.2.1.9               Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca tidak mendukung adalah sebanyak 200 kerupuk, sisanya akan kering esok hari.
4.3.2.1.12           Jumlah tenaga kerja 1 orang untuk 2 hari kerja.
4.3.2.2       Kesimpulan Tabel 4.3.2
            Untuk mengeringkan kerupuk di pin penjemuran seluas 9600 cm2 dalam waktu 16 jam atau 2 kali jam kerja ketika cuaca mendukung.  Secara manual cuaca tidak mendukung dibutuhkan 1 orang pekerja dalam 2 kali jam kerja dengan upah 2 x Rp. 20.000 = Rp. 40.000 memperoleh hasil yang sama.
4.3.2.3       Rumus
Dapat menggunakan rumus yang sama akan diperoleh hasil yang sama.

4.3.3   Hasil analisa data mengeringkan kerupuk dengan alat efisien
Tabel4.3.3. Hasil analisa data, Mengeringkan kerupuk memakaialat efisien (Observasi)
No
Kriteria
Hasil
1.
Nama kerupuk
Kerupuk ubi
2.
Diameter kerupuk
14 cm
3.
Tebal kerupuk
1 mm
4.
Ukuran pin penjemuran
80 cm x 30 cm
5.
Jarak pengeringan antar banjar
2,5 cm
6.
Jarak penjemuran antar shaf
2 cm
7.
Perubahan kerupuk setelah 1 jam
Kerupuk tidak lengket
8.
Waktu pengeringan
2 jam
9.
Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca mendukung atau tidak mendukung
400 kerupuk
10.
Bentuk kerupuk setelah kering
Baik tidak ada yang retak
11.
Warna kerupuk setelah kering
Putih keabu-abuan
12.
Jumlah tenaga
1 0rang
13.
Upah tenaga kerja
Rp. 20.000

4.3.2.1   Keterangan Tabel 4.3.3
4.3.2.1.1               Kerupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerupuk Ubi.
4.3.2.1.2               Diameter kerupuk adalah 14 cm.
4.3.2.1.3               Tebal kerupuk adalah 1 mm.
4.3.2.1.4               Ukuran pin penjemuran yang digunakan untuk standar analisis data adalah 80 cm x 30 cm  (2400 cm2).
4.3.2.1.5               Jarak penjemuran secara berbanjar antar kerupuk adalah 2,5 cm.
4.3.2.1.6               Jarak penjemuran secara bershaf antar kerupuk adalah 2 cm.
4.3.2.1.7               Perubahan kerupuk setelah 1 jam kerupuk mulai kering tidak terlalu lengket lagi.
4.3.2.1.8               Waktu pengeringan adalah 2 jam sebanyak 100 kerupuk, untuk 400 kerupuk dibutuhkan waktu 8 jam.
4.3.2.1.9               Jumlah kerupuk yang kering dalam 1 hari jika cuaca mendukung adalah 400 kerupuk.
4.3.2.1.10           Bentuk kerupuk setelah kering adalah baik tidak ada yang retak-retak.
4.3.2.1.11           Warna kerupuk setelah dikeringkan adalah putih keabu-abuan.
4.3.2.1.12           Jumlah tenaga kerja adalah 1 orang.
4.3.2.1.13           Upah 1 orang pekerja dalam 1 hari adalah Rp. 20.000.
4.3.2.2  Rumus
4.3.2.2.1  
                             Banyakkerupuk yang dapatdikeringkan di pin denganukuran 80 cm x 30 cm
               Rumus mencari banyak kerupuk yang dapat dikeringkan dalam 1 pin penjemuran adalah hasil bagi  Panjang pin dengan diameter kerupuk (banjar) dan lebar pin dengan diameter  kerupuk (shaf).Jadi pada pin dengan panjang 80 cm dan lebar 30 cm dapat dijemur kerupuk sebanyak 2 x 5 = 10 kerupuk. 2 kerupuk bershaf dan 5 kerupuk berbanjar. Sisa dari hasil tersebut merupakan total jarak penjemuran kerupuk.
4.3.2.2.2    Cara mencari jarak penjemuranantar banjar
Banyak kerupuk dikali diameter kerupuk dikurangi dengan panjang pin penjemuran
                               Mencari jarak penjemuran antar banjar
Jadi sisa dari panjang pin adalah 10 cm : 4 = 2,5 cm yang merupakan jarak antar kerupuk dalam 1 banjar. 4 didapat dari rongga antar kerupuk.
4.3.2.2.3    Mencari jarak penjemuran antar shaf Banyak kerupuk dikali diameter kerupuk dikurangi dengan lebar pin penjemuran
                               Mencarijarakpenjemuranantarshaf
Jadi sisa dari lebar pin adalah 2 cm : 1 = 2 cm yang merupakan jarak antar kerupuk dalam 1 shaf. 1 didapat dari rongga antar kerupuk.
4.3.2.3  Kesimpulan Tabel 4.3.3
Untuk mengeringkan kerupuksebanyak 100 buah dengan menggunakan alat efisien dapat diselesaikan oleh 1 orang dengan dalam waktu 2  jam.Dalam satu hari dapat melakukan 4 kali pengeringan dan menyelesaikan sebanyak 400 kerupuk dengan biaya pekerja Rp. 20.000Proses produksi tidak bergantung pada cuaca.

4.3.4   Analisa data perbandingan mengeringkan kerupuk antara alat manual dan efisien
Tabel 4.3.4 Hasil Analisis data, perbandingan antara mengeringkan kerupuk secara manual dan memakai alat efisien
Kriteria
Manual
Efisien
Cuaca mendukung
Cuaca tidak mendukung (musim hujan)
1.
Jumlah tenaga kerja
3 orang
1 orang
1 0rang
2.
Waktu kerja
8 jam
16 jam
8 jam
3.
Upah tenaga kerja
Rp. 60.000
Rp. 40.000
Rp.20.000
4.
Jumlah kerupuk yang selesai
720 kerupuk
200 kerupuk
400 kerupuk

4.3.4.1  Kesimpulan Tabel 4.3.4
v  Secara manual cuaca mendukung dibutuhkan 3 orang tenaga kerja dengan upah Rp. 60.000. Dapat menyelesaikan kerupuk dalam 8 jam kerja.
v  Secara manual cuaca kurang mendukung dibutuhkan 1 orang tenaga kerja dengan upah 2 x Rp. 20.000 = 40.000. dapat menyelesaikan 200 kerupuk dalam waktu 16 jam (2 x waktu manual cuaca mendukung).
v  Alat efisien dibutuhkan 1 orang tenaga kerja dengan upah Rp. 20.000. Dapat menyelesaikan 400 kerupuk dalam 8 jam kerja.
4.3.4.2  Kesimpulan Secara Umum
Jadi perbandingan  antara manual cuaca mendukung, manual cuaca tidak mendukung dan alat efisien dari segi tenaga kerja adalah 3:1:1, dari segi waktu adalah 1:2:1, dari segi upah adalah 3:2:1 dan dari segi kesiapan kerupuk adalah 3,6:1:2.
Maka, dengan memakai alat efisien hemat tenaga kerja, waktu dan biaya serta proses produksi dapat berjalan lancar.
SIMPULAN DAN SARAN

5.1    Simpulan
5.1.1   Bahan dan Alat yang digunakan untuk Membuat alat yang Efisien untuk Mengeringkan Kerupuk
5.1.1.1            Bahan
Bahan yang digunakan adalah plat alumunium , pipa alumunium, besi 6, paku panjang ¾ , kayu (lae), kipas angin, colokan listrik, tripleks, batu dan bahan bakar  (daunan kering, ketas bekas, kayu, sakam, kompor dll)
5.1.1.2            Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah palu, gergaji, gunting seng dan las karbit.
5.1.2    Pengolahan Bahan
Satu pembuatan pin penjemurankayu dipotong dengan ukuran 80 cm sebanyak 40 buah untuk panjang bingkai dan dipotong dengan ukuran30 cm sebanyak 40 buah untuk lebar bingkaidan kawat diameter 1,3 cm di potong sampai menutupi kayu membentuk wadah penjemuran sebanyak 10 helai. Dua, Pembuatan tungku pembakaran pipa alumunium dipotong dengan panjang 27 cm sebanyak 22 batang dan plat alumuniumdipotong dengan ukuran panjang 50 cm dan lebar 20 cm sebanyak 1 lembaran untuk bagian atas dan dipotong dengan ukuran panjang 70 cm dan lebar 40 cm sebanyak 1 lembaran untuk bagian bawah. Tiga, pembuatan kotak pengeringantriplek di potong dengan ukuran 100 cm x 33 cm sebanyak 2 lembar untuk bagian samping kanan dan kiri, lalu dipotong dengan ukuran 80 cm x 50 cm sebanyak 2 lembar untuk bagian atas dan bawah, terakhir dipotong dengan ukuran 50 cm x 33 cm sebanyak 1 lembar untuk bagian belakang.
5.1.3    Cara Perakitan Alat
Satu, kayu yang telah dipotong dibentuk seperti persegi panjang (bingkai)dengan meletakkan besi 6di atasnya. Dua, kawat kasa diletakkan diatas besi 6dan dipakukan dengan ukuran kayu yang sama sehingga membentuk bingkai dua lapis. Tiga, plat alumunium  bagian bawah dilipat 10 cm setiap sisi. Empat, pipa dihubungkan ke plat bagian atas dan bawah dengan cara dilas. Lima, triplek dipakukan hingga membentuk kotak yang dua sisi berhadapannya terbuka. Enam, salah satu sisi berhadapanya ditutup dengan triplek 50 cm x 33 cm dan diberi lubang-lubung sirkulasi udara (secukupnya). Tujuh, kotak pengeringan dihubungkan dengan tungku pembakaran

5.1.4    Cara menggunakan alat
Satu, kerupuk yang telah selesai dicetak diletakkan pada pin penjemuran. Dua, susun pin kedalam kotak pengeringan. Tiga, kotak pengeringan dibungkan dengan tungku pembakaran dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Empat, tungku pembakaran ditinggiklan darah tanah dengan cara meletakkannya diatas tungku batu.Lima, bahan bakar dimasukkan pada tungku batu, nyala api diatur agar tetap dalam keadaan panas yang stabil.Enam, kipas angin dihidupkan lalu diarahkan ke pipa.Tujuh, kurang lebih 2 jam kerupuk akan kering dan siap dipasarkan.
5.1.5    Hasil
v  Kesimpulan Tabel 4.3.1
Untuk mengeringkan kerupuk di pin penjemuran seluas 9600 cm dalam waktu 8 jam jika cuaca mendukung. Membutuhkan 3 orang pekerja dengan upah Rp. 20.000/orang jadi Rp.60.000 untuk 3 orang. Hasil pengeringan retak-retak karena panas yang berlebihan.
v  Kesimpulan Tabel 4.3.2
Untuk mengeringkan kerupuk di pin penjemuran seluas 9600 cm2 dalam waktu 16 jam atau 2 kali jam kerja ketika cuaca mendukung.  Secara manual cuaca tidak mendukung dibutuhkan 1 orang pekerja dalam 2 kali jam kerja dengan upah 2 x Rp. 20.000 = Rp. 40.000 memperoleh hasil yang sama.
v  Kesimpulan Tabel 4.3.3
Untuk mengeringkan kerupuk sebanyak 100 buah dengan menggunakan alat efisien dapat diselesaikan oleh 1 orang dengan dalam waktu 2  jam. Dalam satu hari dapat melakukan 4 kali pengeringan dan menyelesaikan sebanyak 400kerupuk dengan biaya pekerja Rp. 20.000  Proses produksi tidak bergantung pada cuaca.
v  Kesimpulan Tabel 4.3.4
·         Secara manual cuaca mendukung dibutuhkan 3 orang tenaga kerja dengan upah Rp. 60.000. Dapat menyelesaikan kerupuk dalam 8 jam kerja.
·         Secara manual cuaca kurang mendukung dibutuhkan 1 orang tenaga kerja dengan upah 2 x Rp. 20.000 = 40.000. dapat menyelesaikan 200 kerupuk dalam waktu 16 jam (2 x waktu manual cuaca mendukung)
·         Alat efisien dibutuhkan 1 orang tenaga kerja dengan upah Rp. 20.000. Dapat menyelesaikan 400 kerupuk.
v  Kesimpulan Secara Umum
Jadi perbandingan  antara manual cuaca mendukung, manual cuaca tidak mendukung dan alat efisien dari segi tenaga kerja adalah 3:1:1, dari segi waktu 1:2:1, dari segi upah 3:2:1 dan dari segi kesiapan kerupuk adalah 3,6:1:2.
Maka, dengan memakai alat efisien hemat tenaga kerja, waktu dan biaya serta proses produksi dapat berjalan lancar.
5.2    Saran
5.2.1    Para remaja
·         Diharapkan menggemari kegiatan menulis dan meneliti.
5.2.2    Para peneliti (tenaga ahli)
·         Diharapkan dapat mengembangkan dan menyempurnakan alat ini.
5.2.3    Orang tua dan guru
·         Diharapkan dapat meningkatkan dukungannya kepada peneliti-peneliti kedepannya.
5.2.4    Pemerintah
·         Diharapkan dapat membantu agar alat ini dapat dipatenkan atas nama penulis.

                                                                                

0 komentar:

Post a Comment